Rabu, 15 Oktober 2014

Pondasi




P

ondasi adalah sebuah elemen  penting dalam sebuah bangunan bertujuan untuk menahan beban struktur diatasnya. Pemilihan pondasi jg tidak sembarangan, kita harus mengetahui beban yg ada diatasnya dan tentunya tipe tanah di sekitar.
tipe tanah jg sangat berpengaruh terhadap bangunan, jika tanah yg ada di sekitar kita memiliki kadar lumpur yg ckup banyak maka jenis pondasi tidak menggunakan pondasi yg biasa.
Berbagai macam tipe pondasi dapat menjadi alternatif pemilihan model pondasi yang akan digunakan nantinya, berikut penjabaranya:
Macam – macam pondasi :
1)    Pondasi dangkal
Digunakan pada konstruksi rumah dengan beban yang tidak terlalu besar, misalnya rumah tinggal, ruko dua lantai dsb.
yang termasuk pondasi dangkal antara lain:
·    Pondasi pasangan batu bata
·    Pondasi pasangan batu kali
·    pondasi umpak / foot plat
·    pondasi terucuk bambu
2)    Pondasi dalam
Digunakan pada konstruksi bangunan dengan beban besar seperti gedung bertingkat, menara, apartement, tower, dan sejenisnya
·    Pondasi tiang pancang
·    pondasi bor pile
·    pondasi strous pile
selain jenis-jenis pondasi tersebut, masih terdapat tipe-tipe pondasi lainya baik yang sudah ada maupun hasil inovasi-inovasi baru, pengembangan design  struktur pondasi ini sebagai upaya penghematan biaya struktur namun dengan kekuatan pondasi yang maksimal serta dilihat dari aspek keindahan bangunan untuk pondasi yang dapat dilihat nantinya.
Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan perencanaan serta pelaksanaan yang baik pula sehingga dapat tercipta sebuah struktur pondasi dengan kualitas maksimal, berikut ini beberapa tips agar menghasilkan pondasi yang baik.
Tips agar pekerjaan pondasi rumah mendapatkan hasil terbaik
·    Pastikan struktur tanah dimana akan dibangun pondasi nantinya dalam keadaan baik, jika tidak baik maka diperlukan pekerjaan perbaikan struktur tanah sebelumnya.
·    Perencanaan pondasi dilakukan terlebih dahulu, sehingga tidak ada pekerjaan bongkar pasang kedepanya, perencanaan ini menghasilkan ukuran pondasi yang hemat dan kuat.
·    Pilih jenis pondasi yang sesuai dengan struktur bangunan yang akan dibangun.
·    pilih material yang baik.
·    Pilih metode kerja pelaksanaan pondasi yang bai

Minggu, 24 Agustus 2014

Arsitek” berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu). Jadi dari asal kata diatas, istilah arsitek berasal dari sebutan untuk ketua tukang kayu yang memimpin suatu pembangunan.



Tapi apakah istilah itu relevan untuk masa ini? Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai “perancang bangunan”. Sehingga arsitek hanya dikait-kaitkan dengan masalah berdiri tidaknya, indah tidaknya bangunan.
Arsitek sesungguhnya memiliki cakupan yang jauh lebih luas daripada sekedar merancang bangunan. Karena pekerjaan arsitek didunia nyata mecakup lingkup furniture, lingkup interior bangunan, lingkup landscape, lingkup komplek bangunan (urban design), hingga lingkup wilayah kota dan regional.

 Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.